Breaking News
Loading...

Kulit Pisang Bisa Tingkatkan Ekonomi Pasar oleh Mahasiswa Undip

02:03
Sobat Kodok, siapa sih yang nggak tahu buah yang satu ini?. ya Pisang namanya Tumbuhan yang tersebar luas di daerah tropis seperti Indonesia ini. Buah yang biasa disantap sehabis makan sebagai makanan penutup dalam sebuah hidangan. Sekarang kita akan menguak sisi lain dari komponen buah ini yang kebanyakan orang tidak memperdulikan manfaatnya apalagi khasisatnya, selama ini pemanfaatan buah pisang hanya sebatas untuk konsumsi saja. Sementara kulitnya dibuang atau dijadikan makanan ternak.



Padahal selain dapat dikonsumsi, kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Salah satunya dimanfaatkan mahasiswa Universitas Diponegoro membuat produk sabun cuci ramah lingkungan berbahan dasar kulit pisang.

Para mahasiswa menamakannya dengan ANEBUCI (Aneka Sabun Cuci). Pembuatan produk ini merupakan hasil kerjasama mahasiswa Undip dengan masyarakat Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Rini Setyarini, ketua tim mengatakan, Kelurahan Meteseh memiliki potensi penghasil pisang yang cukup besar. Tanaman pisang tersebar hampir di seluruh wilayah Kelurahan Meteseh.

“Saat ini, pemanfaatan limbah kulit pisang belum dilakukan secara optimal oleh masyarakat setempat sehingga limbah kulit pisang yang sebenarnya bermanfaat terbuang sia-sia,” kata Rini.

Rini menjelaskan, kulit pisang mengandung saponin, salah satu bahan utama dalam sabun yang berfungsi untuk menghasilkan busa sabun. Oleh karena itu, mereka bersama masyarakat Meteseh mencoba memanfaatkan saponin dalam kulit pisang untuk mengurangi biaya produksi

Menurut Rini, dipilihnya warga Desa Meteseh RT 01 RW 08 Tembalang Semarang sebagai mitra Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini tak lain karena melihat potensi pisang di daerah tersebut. Dengan potensi tersebut, mereka berharap dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain itu kata Rini, program mereka tersebut dapat menunjang kesejahteraan masyarakat setempat dan dapat terbentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). UMKM ini dimaksudkan agar mereka bisa mandiri dalam memproduksi ANEBUNCI dari limbah kulit pisang untuk menambah penghasilan.

“Dalam melaksanakan program ini telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu sosialisasi pembuatan ANEBUNCI, pengemasan, pelabelan, dan pelatihan mengenai pemasaran. Kegiatan ini dimulai bulan Maret 2015 sampai sekarang,” ujar Rini.

Rini menjelaskan, melalui kegiatan tersebut kini warga Meteseh sudah bisa memproduksi sendiri ANEBUNCI dan memasarkan produk mereka. “Sekarang ini, produksi ANEBUNCI yang sudah dilakukan oleh ibu-ibu PKK RT 01 RW 08 Meteseh meliputi SACURING (Sabun Cuci Piring), SACUTOR (Sabun Cuci Motor) dan SACUJU (Sabun Cuci Baju),” kata Rini.
Rini berharap,  dengan program ANEBUNCI ini, mereka bisa mengembangkan potensi yang ada dan terus berkarya untuk menciptakan masyarakat meteseh yang mandiri dalam perekonomian.

Wah salut ya sama Rini Mahasiswi Undip ini, semoga kedepannya tambah mahasiswa yang peduli terhadap pemanfaatan sesuatu yang dianggap masyarakat sebagai hal yang tidak guna atau dibuang begitu saja :) Oke itu berita kali ini sobat kodok, jangan lupa untuk meninggalkan jejak atau komentar ya.

0 komentar:

 
Toggle Footer